Ini Alasan Trend Jedag-Jedug Di Medsos Masih Eksis di Indonesia

Ini Alasan Trend Jedag-Jedug Di Medsos Masih Eksis di Indonesia

Kalo kamu sehari-hari ngabisin waktu untuk berselancar di media sosial, pastinya kamu nggak bakal kaget kalau konten jedag-jedug berseliweran di FYP. Gimana nggak, banyak banget pengguna media sosial khususnya Tiktok yang bikin konten jedag-jedug. Walaupun masih banyak konten lain seperti dance challenge hingga skit komedi yang lucu, tren jedag-jedug rasanya seperti nggak pernah absen buat ikutan eksis di linimasa kita. Bahkan nggak jarang lagu-lagu yang digunakan buat konten ini jadi nyantol banget di telinga kita dan jadinya bikin pengen ikutan goyang juga. Tapi pernah nggak sih kamu penasaran, kenapa sih trend jedag-jedug di medsos bisa bertahan ditengah gempuran konten lain? Maka dari itu, yuk simak bareng-bareng! 

Apa itu trend jedag jedug?

Istilah "jedag-jedug" yang memang banyak terdengar akhir-akhir ini, merujuk pada genre musik Electronic Dance Music (EDM) yang sudah ada sejak lama. Musik ini identik dengan beat dan dentuman bass yang kuat, sehingga sering disebut sebagai "jedag-jedug". Awalnya, banyak yang nggak suka dengan trend satu ini hingga menuai cibiran dari beberapa kalangan yang menganggapnya alay dan norak. Namun seiring berjalannya waktu, popularitasnya justru kian meningkat, terutama di platform TikTok. 

Mengapa trend jedag-jedug diminati?

Musik jedag-jedug ternyata bukan cuma sekadar trend, tapi sudah berkembang menjadi sebuah fenomena di Indonesia. Salah satu kunci popularitasnya adalah karena musik ini sering kali mengolah ulang lagu-lagu yang sedang populer. Bahkan nggak jarang sebuah lagu yang sudah lama dirilis jadi viral kembali karena dijadikan remix jedag-jedug. Meskipun masih menuai perdebatan terkait perizinan dan royalti, nyatanya hal ini menjadi salah satu faktor yang mengangkat ke permukaan.


Baca juga:

 

Peran andil media sosial

Lebih jauh lagi, nggak bisa dipungkiri media sosial berperan dalam melambungkan popularitas musik jedag-jedug. Platform seperti TikTok menjadi wadah bagi para kreator untuk menuangkan ide kreatif mereka dalam bentuk video yang diiringi musik jedag-jedug yang catchy dan energik. Konten-konten ini pun dengan cepat menyebar dan viral, menarik perhatian banyak pengguna dan semakin memperkuat eksistensi musik jedag-jedug di Indonesia.

Nah CK Friends, itu dia alasan trend jedag-jedug di medsos masih eksis di Indonesia. Terlepas dari kontroversi dan kritik yang menyertainya, popularitas musik jedag-jedug di Indonesia berpengaruh dalam membentuk selera musik masyarakat. Oiya, Jangan lupa buat kamu nongkrong dan jajan Froster Circle K Cheese Milk di Circle K terdekat ya, CK Friends!

Categories: